Sabtu, 24 Oktober 2009

Kembali ke Jalan-Nya...

Sungguh luar biasa bagaimana cara Alloh dalam memberikan kita sebuah pelajaran. Pelajaran yang berharga yang terkadang datangnya menyakitkan bagi hati kita, namun ada 'nilai' didalamnya. Hanya saja nalar kita sebagai manusia terkadang tidak sampai untuk melihatnya, terkadang malah menjadi sesat dan marah pada Sang Pemberi Cobaan.

Sebagai manusia, terkadang kita sering menyebutnya sebagai sebuah musibah, bencana, nasib sial dan lain sebagainya. Namun sungguh, "sebenarnya yang baik itu asalnya dari Alloh, dan yang buruk itu berasal dari kita sendiri".

Mengutip dari ilmu yang diberikan oleh A.A.Gym mengenai sari kelapa. Bagaimana cara manusia untuk mendapatkan sari kelapa yang begitu gurihnya dan sangat sedap rasanya? Mari kita telaah lagi...

Untuk mendapatkan sari kelapa, terlebih daulu dipetik buahnya. Tangkai buah tersebut dipotong, dipisahkan dari pohonnya, dan kemudian dijatuhkan dari atas pohon ke permukaan! Setelah itu kulit luarnya dikoyak-koyak lapis demi lapisnya... Selesai terkoyak semua bagian kulitnya, dihajar batoknya hingga terbelah dan kemudian dibelah! Setelah terbelah, dikerok dagingnya! Diambil, dan kemudian di parut! Setelah mendapat parutan dagingnya, diperas-peras hingga kering! Baru kemudian didapatkan sarinya...

Begitu panjangnya perjalanan untuk mendapatkan sari kelapa. Sebuah perumpamaan yang bagus dari sebuah cobaan yang diberikan Alloh pada kita. Sesungguhnya semua yang melekat pada diri kita ini adalah milik-Nya, tidak ada hak sedikitpun dari kita saat Sang Pemilik ingin mengambilnya...

Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar, (yaitu) orang-orang yang bila ditimpa musibah, mereka berkata “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn” (sesungguhnya kami milik Alloh, dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk.” (Q.S. 2:155-157)

Sungguh, sebenarnya Alloh Maha Peyayang. Ia menyayangi kita lebih dari apapun, bahkan dari diri kita sendiri.

Kagem bapak ingkang sampun swargi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar