Kamis, 29 Oktober 2009

Diary of Diare's Day… -part II-

Tulisan tentang diare yg pertamax ngingetin gw ama sebuah cetingan ama seseorang yg masih aja ndekep di lab lamanya nan (sebenernya) deket di sana… Dia waktu itu ngomong (eh, ngetik ding…) kurang lebih kaya gini: "semua sholat gw, sujud gw kaya nggak ada isinya, kosong..."

Nah loh! Apa yg salah nih…
Pertanyaan pertama gw yg tiba-tiba baru nongol:
"Udah minta hidayah-Nya belum?"

Kalo udah, di timpalin dah ama Ibn 'Athillah via Al-Hikam:
"Bagaimana hati yg seperti cermin itu dapat bercahaya, bila dipenuhi gambar yg berserak; Bagaimana bisa sampai kepada-Nya,bila hati masih terbelenggu ragam keinginan;
Bagaimana hati dikatakan menggebu hadir kepada-Nya, bila diri masih enggan bersuci dari kelalaian; Bagaimana hati mampu memahami kelembutan segala rahasia, bila diri ini tak pernah menghampiri gerbang tobat dari kesalahan…"
Wah… ni kutipan mustinya keluar daritadi yah…
Nggakpapa, gw pake aja di tulisan selanjutnya ah…
Mayan, bisa copas...


… Semesta ini sesungguhnya gelap. Semua bisa tampak terlihat karena penampakan-Nya.
Maka, siapa pun yg bisa melihat di kegelapan ini tapi tidak menyaksikan-Nya berada di dalam, di dekat, sebelum, atau sesudahnya, berarti ia tidak menyadari adanya cahaya. Gumpalan kabut telah menghalangi ia dalam penyaksian benderang matahari."

"Jangan sampai engkau patah arang bila harapanmu belum tercapai. Karena Dia senantiasa memenuhi semua permohonan setiap hamba. Tapi Dia memenuhi bukan karena permohonanmu. Dia selalu memberi sesuai kehendak-Nya, bukan sesuai kehendak dirimu!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar